3 Mar 2015

Kupu-kupu jangan terbang jauh-jauh ya

Kupu-kupu yang lucu
Kemana engkau terbang
Hilir mudik mencari
Bunga-bunga yang kembang

Berayun-ayun
Pada tangkai yang lemah
Tidakkah sayapmu merasa lelah 


Sudah lama aku tak melihat kupu-kupu. Kehadirannya beberapa waktu lalu serta merta membawaku melintas jaman. Dua puluh tahun yang lalu di sebuah desa yang indah. Ketika celoteh dan tawa riang menjadi teman dalam keseharian. Kami sangat senang meski hanya bermain tanah atau memasak dengan minyak-minyakan dari remasan bunga sepatu.

Akupun bernyanyi dan anakku suka sekali lagu kupu-kupu. Kau tahu, kupu-kupu itu sangat indah. Keindahan desa khas Indonesia. Desa yang aman, tenteram dan indah. Yang banyak kupu-kupu dan capungnya.

Sekarang aku tinggal di Bogor. Namun aku bisa menemui kupu-kupu itu disini! Beruntung sekali bukan? Kebetulan di belakang rumah ada tanah luas dengan banyak kupu-kupu, burung, capung lengkap dengan sapi yang sedang merumput. 

Lingkungannya bersih. Kau tahu kenapa? Karena kami membuang sampah pada tempatnya. Aku membuat tempat sampah mini di rumah dan anakku sudah biasa membuang sampah di tempat sampah sejak usianya belum genap setahun.

Dan kau tahu tidak kenapa banyak sampah berserakan dimana-dimana? Karena satu orang itu berfikir bahwa hanya dia seorang dan satu sampah kecilnya saja, tidak akan membuat pengotoran yang berarti. Dan sialnya, banyak sekali orang yang berfikir sama! Kalau kau sayang anak cucumu, saranku berhentilah membuang sampah sembarangan.

Kami suka sekali melihat sapi-sapi itu. Banyak hal yang bisa aku ajarkan pada anakku yang masih satu tahun itu. Sesekali pesawat yang lewat akan membuat bibir mungilnya berucap "wawap...". Aku bayangkan Indonesia dalam pundaknya dan teman-temannya beberapa tahun mendatang. Bukankah aku harus menyiapkannya sejak dini menyongsong masa itu. Aku berhenti mengajar tahun lalu. Mungkin aku akan mengajar lagi jika anakku sudah agak besar atau sudah sekolah. Menanamkan nilai-nilai yang baik dan budi yang luhur pada anak didik sejak dini.

Apapun peranmu hari ini, jadilah yang terbaik. Itu sudah cukup sebagai penukar darah pahlawan yang rela mati demi melihatmu bahagia di hari ini. Dan kalau kau punya waktu luang, coba berilah perhatian pada orang lain dan lingkungan sekitar. Karena bangsa ini juga lahir dari kepedulian.

Well, kupu-kupu, jangan terbang jauh-jauh ya. Tetaplah di sini, menghias pertiwi.

No comments: