Beberapa jam setelah pengumuman resmi dari Presiden 2 Maret lalu, saya memantau perkembangan covid dunia melalui situs internasional. Kala itu masih takjub karena dengan 2 penderita saja, setidaknya nama negara kita ikut tercantum dalam daftar tersebut, di rangking bawah tentunya.
Namun hari ini, dengan jumlah penderita 227 orang, Indonesia menempati urutan 40 dari seluruh negara yang terpapar Covid-19, 19 di antaranya meninggal.
Entah jumlah ini akan terus bertambah atau stagnan. Kita berharap jumlah ini akan berhenti di sini.
Sudah banyak sekolah yang meliburkan murid-muridnya, banyak perusahaan juga meliburkan karyawannya. Hal ini bertujuan untuk mencegah peta sebaran Covid-19.
Namun agaknya kita, tidak bisa benar-benar 'berdiam' diri di rumah. Karena di rumah pun kita perlu beli bahan makanan sehingga mau tidak mau, sesekali kita harus pergi ke pasar.
Gubernur menghimbau untuk tidak keluar rumah jika tidak sangat mendesak, artinya, kita tidak boleh keluar rumah hanya untuk keperluan yang tidak penting semisal jalan-jalan, kuliner atau sejenisnya.
Mengapa empat belas hari? Karena seseorang yang bersinggungan dengan penderita, baru akan dinyatakan 'tertular' setelah empat belas hari. Jika selama empat belas hari ke depan semua yang dipulangkan patuh di rumah dan dalam keadaan sehat, in syaa Allah aman. Namun, jika di hari ke sebelas misalnya, yang dipulangkan melalukan kontak fisik dengan penderita, maka saat masuk sekolah/bekerja dia masih aman juga karena belum terdeteksi. Baru diketahui setelah empat belas hari dia berbaur dengan teman-temannya. Dan jika saja saat itu naudzubillah ia terkena, maka kemungkinan besar temannya pun bisa ikut terkena juga.
Cukup Italia saja, yang anak mudanya terlalu pongah dengan tidak mengindahkan himbauan pemerintah, mereka malah menghabiskan malam dengan nongkrong-nongkrong karena merasa tidak akan mati jikapun kena. Namun, tanpa sadar, setiap orang bisa saja menjadi carrier, distributor penyakit meski ia kebal sehingga menyebabkan orang lain terpapar meski ia tidak terkena.
Untuk itu, mari kita gunakan waktu berdiam di rumah ini sebagaimana mestinya. Adapun jika sangat mendesak, kita harus memperhatikan langkah-langkah berikut :
1. Gunakan masker dan atau sarung tangan saat keluar rumah
2. Semprot stang motor atau kendaraan dengan disinfektan/alkohol sebelum kita gunakan
3. Hindari kontak langsung (memegang tangan, hidung, muka) dengan siapapun di luar sana
4. Segera cuci tangan muka, kaki dengan sabun ketika sampai rumah
5. Segera berganti baju, baju lekas dicuci
Semoga Allah selalu melindungi kita semua.
Bogor, 19 Maret 2020
No comments:
Post a Comment