Laman

20 Nov 2014

Toilet Training itu PENTING, ini dia manfaat dan tipsnya

Dalam berbagai kesempatan jiddah (nenek) Ghasan selalu bilang, "Jangan pakai popok terus ah, kasihan" dan lain-lain ungkapan yang senada.

Hmm gimana yaa... Gimana kalau ngompol dan pipisnya berceceran di lantai, duhh ga kebayang deh. Bisa makin tipis tuh lantai keseringan dipel, hihi.. Tapi kalau dipikir-pikir, emang kasian juga kalau anak saya terus-terusan pakai popok. Si anak jadi ga bebas bergerak, kesana kesini membawa air pipisnya yang semakin bertambah umur semakin banyak pula pipis yang dihasilkan. Apalagi kalau popok penuh banget, duhh kasian banget sampe kejepit begitu.. :-(

Bayangin diri sendiri aja deh, ketika kita sedang berenang misalnya, usai renang pasti pengen segera mandi dan ganti baju, ga betah kan dengan celana dalam yang basah? Dengan alasan ribet, ga efisien waktu, takut najis dll rasanya saya terlalu egois mencabut hak anak saya untuk buang air kecil. Dia hanya ingin buang air dan saya membelenggunya dengan popok yang membebaninya.

Bayi memang tak bisa buang air sendiri. Jadi harus kita yang mengajari. Tak perlu menunggu cukup umur karena anak kita pada dasarnya pintar loh bund.. ;-). Saya agak menyesal karena terlambat menyadari hal ini. Toilet training baru saya mulai ketika anak saya umur 11 bulan.

Ketika umurnya 1 tahun saya bertekad memperlakukannya sebagai anak-anak bukan sebagai bayi lagi, sebagai teman yang setia menemani. Dari makanannya, sudah mulai pakai lauk, cara buang airnya, dan banyak hal lain yang harus ditinggalkan kebiasaannya semasa bayi. Saya mengajaknya bercerita, memasak, mencuci, menjemur baju dan lain-lain. Beberapa nama binatang, gerakan sholat, ucapan dan beberapa perintah kecil sudah bisa dihafalnya. Meskipun dengan kalimat yang belum sempurna, misalnya ketika saya memegang Alquran, secara otomatis anak saya langsung "I..iyah.." dengan maksud bismilah...

Hihi..lucu ya. O iya,back to toilet training. Lebih dulu saya akan memaparkan beberapa manfaat pipis di kamar mandi,cekidot

1. Lebih hemat
Suami saya bercerita bahwa temannya menghabiskan hampir separuh dari gajinya hanya untuk membeli popok. Anaknya umur dua tahun. Bisa dibayangin kan, anak saya aja yang baru setahun kalau kebetulan ada acara pakai popok sebentar saja sudah penuh, hmm sehari bisa berapa kali ganti coba kalau masih pakai popok terus? Hmm lumayan kan bund berapa uang yang bisa kita alokasikan untuk keperluan lain.

2. Mengurangi sampah popok
Pasti lah, no need more descriptions.

3. Pertumbuhan tidak terhambat
Badannya bertumbuh, pun begitu dengan kemaluannya, kasihan sekali bukan kalau terus-terusan terjepit popok. Untuk menghidari jalan ngengkang juga..

4. Menempatkan sesuatu pada tempatnya
Hakekatnya air kencing tempatnya adalah di kamar mandi, disiram dengan air dan berakhir di got atau tempat pembuangan yang semestinya, bukan tertahan di popok dan entah bermuara dimana.

5. Mengajarkan anak mandiri, disiplin dan menjaga kebersihan.
Kalau sudah terlatih si anak bisa menahan pipisnya loh bund menunggu ibunya membawanya ke kamar mandi. Dan jangan lupa ajari untuk menyiram dari belakang bekas air pipisnya dan cuci tangan setelah buang air.

Tenang saja bund, anak kita aslinya pintar kok jadi ga susah mengajarinya buang air di toilet. Gak percaya, di coba dulu yuk bund.. Ini dia tips toilet training yang sudah saya aplikasikan.

1. Mulai dari malam hari ketika anak tidur.
Coba lepas popoknya dulu ya bund sebelum anak tidur. Saat usia sekitar 8 bulan, saya mencoba melepas popoknya dan amazing plus termehek-mehek saya ketika tau bahwa anak saya ga pipis selama tidur. Duh beneran mendadak saya merasa jadi ibu yang kejam. Padahal masa pertumbuhan, kasihan banget masih pake popok. Di tahap awal ini kasur si kecil masih harus pakai alas karena takut ngompol. Keinginan si bayi untuk pipis ditandai dengan tangisnya.Jadi kalau terbangun dan anak mulai "ihik,,ihik" adalah sinyal untuk membawanya ke kamar mandi.

2. Bawa Anak ke Kamar Mandi setiap bangun tidur
Nah, kalau udah ditungguin semaleman ga pipis-pipis, atau pipis tapi masih ngompol, saatnya kita bawa anak kita ke kamar mandi usai bangun tidur! Karena kebanyakan, anak pasti pipis ketika bangun tidur.

3. Mulai perhatikan jadwal pipis anak. Ups..kalau masih takut boleh tetap pada tahap 2 dimana kita hanya membawa anak ke kamar mandi ketika bangun tidur saja,

4. Perhatikan pola minum anak.
Semakin sering minum tentu semakin sering pipis. Setiap setengah jam misalnya coba bawa si kecil masuk toilet dan jongkok. Sambil menyampaikan pesan yang mudah ia ingat, misalnya "Hayuk duduk, pis...curr"

5. Jangan takut diompolin dan jangan takut gagal.
Haha,,ya memang begitu.Yang paling penting sebenernya jangan males bersihin pipis karena satu atau dua kali kadang saya terlambat beberapa detik saja untuk membawa anak saya ke toilet.Jadi harus bersihin lantai dan dipel dua kali untuk menghilangkan najisnya.

*Mengantisipasi ompol
Agar ompol tak berceceran coba beri popok kain di celananya, selembar kain atau celana yang dilipat untuk menahan sekali pipis saat masa pembiasaan toilet training. Bisa juga saat tidur sisipkan kain untuk menahan ompol. Segera ganti celana setelah anak buang air.

Well, selamat mencoba semoga berhasil
Salam sayang bunda sehat.

Ini foto Ghasan saat bermain perosotan di kasur dan bobok tanpa popok . Bebas berekspresi pokoknya :-)



No comments:

Post a Comment