22 Feb 2016

Membiasakan anak untuk tidak jajan

Anak-anak umumnya tidak bisa diam, berlari dan bermain tentu membuat perutnya lapar dan nyemil pun akhirnya dibutuhkan. Namun amankah cemilan anak anda?

Terlalu sering memakan makanan jadi belum tentu sehat, belum kandungan MSG atau bahannya yg kita tidak ketahui secara pasti. Sekali-kali mungkin tidak apa, tapi kalau keseringan dan berlebihan kan kurang baik juga.

Saat ini anakku Ghasan baru berumur 2.3 tahun, tapi alhamdulillah ia tidak tahu yg namanya jajan. Atau mungkin belum ya, hehe. Pengennya ya jangan dong 

Nah berikut beberapa tips untuk membiasakan anak tidak jajan


1. Stok buah di dapur anda
Tidak ada salahnya nyemil dengan buah yang kaya vitamin dan serat. Lebih sehat dan lebih segar. Buah juga bisa diolah menjadi jus atau es krim.

2. Seringlah memasak
Tidak perlu yang ribet atau lama prosesnya, anda bisa membuat menu yang super cepat namun hasilnya enak dan mengeyangkan. Contohnya cilung (aci digulung), roti panggang, kentang goreng, tempe goreng dll. Bolu bikinan sendiri jg pasti lebih higienis. Apalagi dengan gadget canggih anda, tentu lebih memudahkan anda mencari resep yang diinginkan. Oya, anda juga bisa melibatkan si kecil dalam proses masak memasak ini, jadi bisa lebih dekat dan membiasakannya untuk membantu ibunya di dapur.

3. Jika tidak sempat memasak, belilah bahan setengah jadi lalu masak sendiri
Misalnya jagung untuk bahan popcorn, otak-otak, cireng, puding atau agar, sosis dll.
Jika aku sibuk di dapur  dan terdengar bunyi pletok-pletok, anakku akan langsung mengenalinya "Wah popcorn," begitu celetuknya.

4. Jika terpaksa membeli snack, biskuit atau minuman botol/kaleng, terlebih dahulu pindahkan di toples atau gelas sebelum menghidangkannya. 
Jika anak familiar dengan bungkus jajan, maka di benaknya akan terus teringat tentang jajan. Memindahkan makanan di piring dan gelas juga akan membuat makanan itu sendiri terlihat lebih "rumahan"
Sampai sekarang jika aku membawa piring atau gelas ke depan, anakku  akan langsung berteriak, "Wow apa tuh??" seolah-olah penasaran dengan isinya.

Baca juga : Ini perbedaan otak laki-laki dan perempuan

Makan bersama2 dengan keluarga dengan piring dan gelas sendiri juga lebih membahagiakan. Disini, anda juga bisa mengajari anak makan dan membereskan bekas makanannya sendiri. Alhamdulillah anakku sudah terbiasa makan sendiri dan menaruhnya di tempat cucian piring jika ia selesai makan dan minum. Ia juga bisa membersihkan bekas makanan yang berceceran dengan tissue, ini mengajarinya menjaga kebersihan dan bertanggung jawab terhadap apa yg ia lakukan (mengotori lantai)

Nah, sekian tipsnya, yuk ciptakan generasi sehat 😊😊😊

No comments: